Sakit Perut - FR 123 NT
Headlines News :
Home » » Sakit Perut

Sakit Perut

Written By Unknown on Selasa, 14 Agustus 2012 | 00.43

Sakit perut merupakan gejala umum, dapat berasal dari lesi di dalam abdomen atau di luar abdomen (reffered pain).

Sakit perut berulang atau akut bersumber pada visera abdomen, organ lain di luar abdo­men, lesi pada spinal cord, gangguan metabolik, atau psikosomatik.

Etiologi
Penyebab sakit perut di Indonesia (Halimun dkk, 1983)

Patogenesis
Mekanisme timbulnya sakit perut yang organik, ialah :
1.      Gangguan vaskular: emboli/trombus, ruptur, oklusi akibat torsi atau penekanan.
2.      Peradangan.
3.      Gangguan pasase/obstruksi organ yang berbentuk pembuluh, baik yang terdapat di dalam rongga peritoneal ataupun di retroperitoneal.
4.      Penarikan, peregangan, dan pembentangan peritoneum viseralis.

Manifestasi Klinis
Pada bayi dan anak tergantung umur (Halimun, 1980) :
o       0 - 3 bulan              : umumnya dengan muntah.
o       3 bulan - 2 tahun     : muntah, tiba-tiba menjerit, menangis tanpa ada trauma.
o       2 - 5 tahun             : sudah dapat menyatakan sakit perut, tetapi lokalisasi belum tepat
o       di atas 5 tahun        : dapat menerangkan sifat dan tempat yang dirasakan sakit.
Gejala sakit perut dibedakan dari waktu timbul, frekuensi, lokalisasi, penjalaran, lama, sifat, dan faktor yang menambah/mengurangi rasa sakit, serta gejala yang mengiringi.

Bila penyebab adalah kelainan organik, asal rasa sakit diketahui dengan memperhatikan:
1.      Pembagian embrional traktus gastrointestinal berdasarkan vaskularisasi dan persarafannya menjadi fore gut, mid gut, dan hind gut yang mencerminkan letak sakit perut di bagian atas, tengah, dan bawah (Chamberlain & Reece, 1978).
2.      Sakit yang berasal dari spasme otot polos biasanya berupa kolik yang sukar ditentukan lokasinya dengan tepat dan tidak dipengaruhi oleh batuk atau penekanan abdomen.
3.      Sakit yang berasal dari iritasi peritoneal akan terasa di tempat iritasi, menetap, dan menghambat bila batuk atau ditekan perutnya.
4.      Reffered  pain dapat disebabkan oleh kelainan organ dalam rongga toraks karena baik organ di rongga toraks maupun di rongga abdomen sama-sama dipersarafi oleh n. vagus. Ditandai dengan gerakan pernafasan yang lemah sesisi.

Sakit Perut Berulang
Merupakan serangan sakit perut berulang sekurang-kurangnya 3 kali dalam jangka waktu 3 bulan sehingga aktivitasnya terganggu (Apley, 1975). Dipikirkan berhubungan erat dengan emosi.

Diagnosis
Pemeriksaan yang terbaik adalah pada waktu serangan.
1.      Anamnesis yang baik dan teliti mengenai: rasa sakit, pola defekasi, muntah, pola kencing, siklus haid, penyakit sebelumnya, gangguan psikis. Tanda kedaruratan perut; sakit mendadak, kolik, tempat tertentu, jauh dari umbilikus, sakit bertambah bila bergerak, muntah hijau atau fekal.
2.      Pemeriksaan fisik harus lengkap dengan titik berat pada abdomen. Bentuk perut diamati adanya asimetri, kembung, skapoid, atau gambaran usus; adanya ketegangan dinding perut sebelum/sesudah rangsang, massa tumor. Bagaimana bising usus seluruh perut. Perlu dicari tanda akut abdomen seperti dinding abdomen kaku, defence musculaire, nyeri tekan, nyeri lepas. Pada pemeriksaan di luar abdomen dicari kemungkinan hernia strangulata, pneumonia/infeksi traktus respiratorius atas atau bawah. Pemeriksaan colok dubur dilakukan untuk memeriksa perdarahan serta penonjolan atau nyeri cavum Douglasi.
3.      Pemeriksaan laboratorium dan penunjang
  • Pemeriksaan rutin: urin, darah, tinja
  • Lanjutkan dengan pemeriksaan khusus: biakan urin, ureum/kreatinin atau IVP, bila terdapat kelainan
  • Perlu dicari sindrom malabsorbsi dan biakan tinja, bila terdapat diare
  • Foto polos abdomen posisi tegak maupun terlentang, terutama bila ada dugaan obstruksi intestinal
  • Foto toraks, pada keadaan sakit berat
  • Pada keadaan tertentu perlu pemeriksaan barium meal, barium enema, endoskopi, USG, EMG, EKG, EEG, scanning, dan konsultasi psikologis psikiatri

Penatalaksanaan
1.      Tentukan apakah memerlukan tindakan bedah/tidak. Pada kedaruratan perut diperlukan tindakan bedah dan anak harus dirawat.
2.      Bila tidak ditemukan kedaruratan perut, cari dan atasi penyebab sakit perut. Bila anak sangat kesakitan, berikan sedatif atau analgetik.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : nofull
Powered by fren
Copyright © 2012. FR 123 NT - All Rights Reserved
Template Design by Callysta Zahrani Published by FR 123 NT