Muntah - FR 123 NT
Headlines News :
Home » » Muntah

Muntah

Written By Unknown on Selasa, 14 Agustus 2012 | 00.42

Muntah adalah pengeluaran isi lambung secara eksplusif melalui mulut dengan bantuan kontraksi otot-otot perut. Perlu dibedakan dengan regurgitasi, ruminasi, ataupun refluks esofagus. Regurgitasi adalah makanan yang dikeluarkan kembali ke mulut akibat gerakan antiperistaltik esofagus. Ruminasi yaitu pengeluaran makanan secara sadar untuk dikunyah kemudian ditelan kembali. Sedangkan refluks esofagus merupakan kembalinya isi lambung ke dalam esofagus dengan cara pasif yang dapat disebabkan oleh hipotoni sfingter esofagus bagian bawah, posisi abnormal sambungan esofagus dengan kardia, atau pengosongan isi lambung yang lambat.

Etiologi
Dalam usaha mencari etiologi, muntah pada anak harus dibedakan berdasarkan umur dan letak kelainan (saluran cerna, luar saluran cerna, atau bukan organik). Bila diduga berasal dari saluran cerna harus dibedakan pula apakah bersifat obstruksi atau non obstruksi. Hal ini sangat membantu dalam menegakkan diagnosis dan merencanakan tata lakasana lebih lanjut.

Patofisiologi
Muntah merupakan respons refleks simpatis terhadap berbagai rangsangan yang melibatkan aktivitas otot perut dan pernafasan. Pada saat muntah terjadi respons yang berlawanan

Proses muntah dibagi menjadi 3 fase berbeda, ysitu: nausea, retching, dan emesis (ekspulsif).
1.      Nausea merupakan sensasi psikis yang dapat ditimbulkan akibat rangsangan pada organ dalam, labirin, atau emosi dan tidak selalu diikuti oleh retching atau muntah.
2.      Retching merupakan fase di mana terjadi gerak nafas spasmodik dengan glotis tertutup, bersamaan dengan adanya usaha inspirasi dari otot dada dan diafragma sehingga menimbulkan tekanan intratoraks yang negatif.
3.      Emesis (ekspulsi) terjadi bila fase retching mencapai puncaknya yang ditandai dengan kontraksi kuat otot perut, diikuti dengan bertambah turunnya diafragma, disertai dengan penekanan mekanisme antirefluks. Pada fase ini, pilorus dan antrum berkontraksi, fundus dan esofagus relaksasi, dan mulut terbuka.

Manifestasi Klinis
Perlu dibedakan antata muntah medis dengan muntah yang memerlukan pertolongan bedah segera. Tanda akut abdomen seperti nyeri perut yang mendahului muntah dan/atau berlangsung selama lebih dari 3 jam, muntah bercampur empedu, dan distensi abdomen merupakan petunjuk perlunya pertolongan bedah segera. Muntah dapat merupakan manifestasi awal dari berbagai penyakit. Oleh karena itu pendekatan untuk identifikasi masalah sangat penting, yang meliputi :
1.      Usia dan jenis kelamin
2.      Tentukan terlebih dahulu apa yang dihadapi: muntah/yang lain
3.      Bagaimana keadaan gizi anak
4.      Adakah faktor predisposisi
5.      Apakah ada peyakit yang menyerang anak secara interkuren.
6.      Bagaimana bentuk (isi) muntahan, apakah seperti susu/makanan asal (tanda isi dari esofaaus), atau telah merupakan susu yang telah menggumpat (isi lambung) atau mengandung empedu (isi duodenum), atau adakah darah.
7.      Apakah saat muntah berhubungan dengan saat makan / minum.
8.      Apakah perubahan posisi tubuh mempengaruhi muntah
9.      Informasi diet: kualitas, kuantitas, dan frekuensi makan (terutama untuk anak kecil).
10.  Bagaimana teknik pemberian minum.
11.  Bagaimana kondisi psikososial di rumah.
Pemeriksaan fisik dilakukan sebagaimana lazimnya.

Pemeriksaan Penunjang
Sesuai keperluan, seperti analisis urin dan darah, foto polos abdomen maupun dengan kontras, USG, pielografi intra vena atau sistogram, endoskopi dengan biopsi, atau monitor­ing pH esofagus. Pemeriksaan psikiatri bila dijumpai kelainan tingkah laku.

Komplikasi
Kehilangan cairan dan elektrolit, aspirasi isi lambung, malnutrisi dan gagal tumbuh, sindrom Mallory-Weiss (robekan pada epitel gastroesophageal junction akibat muntah yang berulang), sindrom Boerhave (ruptur esofagus), dan esofagitis peptikum.

Penatalaksanaan
1.      Mencari dan mengatasi penyebab.
2.      Terapi suportif, seperti menghentikan makanan per oral dibantu dengan pemberian makanan/cairan sesuai kebutuhan baik secara oral seperti pemberian teh manis, oralit untuk sementara waktu ataupun pemberian secara parenteral.
3.      Anti muntah: antihistamin (prometazin 0,5 mg/kgbb/hari), antikolinergik, fenotiazin (proklorperazin 0,25 mg/kg/hari), metoklopramid 0,5 mg/kg/hari, dan cisapride 0,2 mgl kg/hari.

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : nofull
Powered by fren
Copyright © 2012. FR 123 NT - All Rights Reserved
Template Design by Callysta Zahrani Published by FR 123 NT