Hemodinamik
Dasar kelainan hemodinamik pada atresia
pulmonal adalah tidak terdapatnya aliran darah dari ventrikel kanan ke arteri
pulmonalis sehingga arteri pulmonalis harus mendapat pasokan darah dari aorta
melalui duktus arteriosus.
Manifestasi Klinis
Pasien dengan atresia pulmonal tampak sianotik
sejak lahir. Pada sebagian besar pasien tidak terdengar bising, pada sebagian
kecil terdengar bising sistolik akibat regurgitasi trikuspid atau bising kontinu
akibat duktus arteriosus persisten. Mungkin juga terdengar bising di daerah
anterior atau posterior yang menunjukkan aliran kolateral. Apabila kolateral
banyak, maka pasien mungkin terlihat tidak sianotik. Jantung dapat membesar dan
hiperaktif. Dapat terjadi gagal jantung pada usia bayi.
Pemeriksaan
Penunjang
Foto toraks menunjukkan gambaran mirip tetralogi Fallot, dengan oligemia paru lebih hebat.
Elektrokardiogram memperlihatkan karakteristik seperti tetralogi Fallot yaitu deviasi sumbu QRS ke kanan,
dilatasi atrium kanan, serta hipertrofi ventrikel kanan. Dengan ekokardiografi
tampak overriding aorta, aorta besar, sedang aorta pulmonal tidak
tampak.
Penatalaksanaan
Neonatus dapat bertahan hidup selama duktus
terbuka. Usaha membuka duktus dilakukan bertahap. Tahap awal dengan pemberian
prostaglandin E2 diberikan intravena dengan dosis 0,1 um/kgBB/menit
atau prostaglandin E2 oral dengan dosis 62,5-250 ug/kg tiap 1-3 jam.
Setelah evaluasi dengan ekokardiografi diputuskan apakah akan dilakukan
valvulotomi atau pemasangan pintasan Blalock-Taussig atau lainnya. Dalam
beberapa bulan lakukan kateterisasi ulang untuk menilai keadaan arteri
pulmonalis. Bila dianggap memenuhi syarat, dapat dipasang konduit untuk
menyambung arteri pulmonalis, dan pintasan yang ada dapat
dicabut.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !