Komplikasi
Keratitis sika,
parut, neovaskularisasi kornea, entropion,
simblefaron, glaukoma sudut tertutup, katarak, dan
ftisis bulbi.
Penatalaksanaan
o Irigasi secepatnya dengan air keran. Bila
tersedia, sebaiknya dengan larutan garam fisiologis yang isotonis minimal selama
15 menit. Lebih lama lebih baik. Irigasi sebersih mungkin termasuk daerah
forniks dengan swab kapas.
o EDTA diberikan segera setelah trauma, 1 tetes
tiap 5 menit selama 2 jam selanjutnya beberapa kali
sehari.
o Antibiotik lokal untuk mencegah
infeksi.
o Sikloplegik (sulfas atropin 1 %) 3 x 1 tetes
per hari.
o Steroid secara lokal atau sistemik diberikan
bila peradangan sangat hebat dengan pemantauan ketat. Pemberian setelah 2 minggu
dapat menghambat epitelisasi. .
o Analgesik dan anestetik topikal dapat
diberikan.
o Rawat.
Prognosis
Ditentukan berdasarkan klasifikasi Hughes
atau klasifikasi Thoft, tergantung derajat kerusakannya.
Klasifikasi Hughes :
1. Ringan
- Terdapat erosi epitel dan kekeruhan ringan
kornea
- Tidak terdapat iskemia dan nekrosis kornea
atau konjungtiva
- Prognosis baik
2. Sedang
- Terdapat kekeruhan kornea sehingga sukar
melihat iris dan pupil secara detail
- Terdapat nekrosis dan iskemia ringan
konjungtiva dan kornea
- Prognosis sedang
3. Berat
- Terdapat kekeruhan kornea, sehingga pupil
tidak dapat dilihat
- Terdapat iskemia konjungtiva dan sklera,
sehingga tampak pucat
- Prognosis buruk
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !