Penyakit jantung pada anak meliputi penyakit jantung bawaan
dan penyakit jantung didapat. Pada bagian ini kami hanya akan membahas beberapa
topik dari penyakit jantung bawaan yaitu defek septum
ventrikel, duktus arteriosus persisten, defek
septum atrioventrikular, stenosis pulmonal, tetralogi Fallot, transposisi arteri besar, dan atresia pulmonal. Sedangkan penyakit jantung didapat yang
kami bahas meliputi demam reumatik akut dan endokarditis infektif.
Epidemiologi
Insidens penyakit jantung bawaan (PJB)
berkisar antara 6 sampai 10 per 1.000 kelahiran hidup (rata-rata 8 per 1.000
kelahiran hidup). PJB diklasifikasikan menjadi 2 kelompok, yaitu PJB
non-sianotik dan sianotik. Jumlah pasien PJB non-sianotik berkisar 3-4 kali PJB
sianotik. Dari yang non-sianotik, kelainan defek septum ventrikel
(ventricular septal defect, VSD) merupakan kelainan terbanyak, yaitu
antara seperempat sampai sepertiga dari seluruh angka kejadian PJB. Sedangkan
PJB sianotik yang terbanyak adalah tetralogi Fallot.
Perbandingan antara penyakit jantung bawaan non-sianotik dan sianotik adalah
4:1. Walaupun lebih sedikit, PJB sianotik menyebabkan morbiditas dan mortalitas
yang lebih tinggi daripada PJB non-sianotik.
Demam reumatik merupakan penyebab penyakit
jantung didapat yang terpenting. Meskipun di negara maju insidens penyakit ini
telah menurun tajam selama 6 dekade terakhir, dalam 10 tahun terakhir terjadi
peningkatan kasus yang mencolok di beberapa negara bagian. Angka kejadian endokarditis infektif sangat sulit ditentukan.
Sastroasmoro dkk. (1989) melaporkan angka yang cukup tinggi yaitu 1 dari 740
pasien yang dirawat inap di bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM
Jakarta.
Etiologi
Pada sebagian besar kasus penyakit jantung
bawaan penyebabnya tidak diketahui. Lebih dari 90% kasus penyakit jantung bawaan
penyebabnya adalah multifaktorial. Faktor yang mempengaruh
adalah:
o Eksogen: berbagai jenis obat, penyakit ibu,
pajanan terhadap sinar X.
o Endogen: penyakit genetik dan sindrom
tertentu.
Sedangkan penyebab penyakit
jantung didapat akan dipaparkan pada masing-masing topik.
Catatan: Sianosis adalah warna kebiruan pada mukosa yang
disebabkan oleh terdapatnya >5 g/dl hemoglobin tereduksi dalam sirkulasi.
Deteksi terdapatnya sianosis antara lain bergantung kepada kadar hemoglobin.
Misalnya pada desaturasi 40%, yakni bila saturasi oksigen arteri 60%, apabila
kadar hemoglobin 10 g/dl maka sianosis tidak akan nampak karena hanya ada 4 g/dl
hemoglobin tereduksi dalam sirkulasi. Dengan tingkat saturasi tersebut, sianosis
baru akan terlihat apabila kadar hemoglobin lebih dari 3 g/dl.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !