Defek septum ventrikel (DSV) merupakan PJB
yang paling sering ditemukan, yaitu 30% dari semua jenis PJB. Pada sebagian
besar kasus, diagnosis kelainan ini ditegakkan setelah melewati masa neonatus,
karena pada minggu-minggu pertama bising yang bermakna biasanya belum terdengar
oleh karena resistensi vaskular paru masih tinggi dan akan menurun setelah 8-10
minggu.
Hemodinamik
Pada defek septum ventrikel kecil hanya
terjadi pirau dari kiri ke kanan yang minimal sehingga tidak terjadi gangguan
hemodinamik yang berarti. Pada defek sedang dan besar terjadi pirau yang
bermakna dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan. Pada hari-hari pertama pasca
lahir belum terdapat pirau kiri ke kanan yang bermakna karena resistensi
vaskular paru masih tinggi. Hal inilah yang menyebabkan bising baru terdengar
beberapa hari sampai beberapa minggu setelah bayi lahir. Pirau kiri ke kanan
yang besar menyebabkan meningkatnya tekanan ventrikel kanan, yang bila tidak
terdapat obstruksi jalan keluar ventrikel kanan akan diteruskan ke arteri
pulmonalis.
Pada defek besar dapat terjadi perubahan
hemodinamik akibat peningkatan tekanan terus-menerus pada ventrikel kanan yang
diteruskan ke a. pulmonalis. Pada suatu saat terjadi perubahan dari pirau kiri
ke kanan menjadi kanan ke kiri sehingga pasien menjadi sianosis. Hal ini disebut
sebagai sindrom Eisenmenger.
Manifestasi Klinis
o DSV Kecil. Biasanya asimtomatik. Jantung normal atau
sedikit membesar dan tidak ada gangguan tumbuh kembang. Bunyi jantung biasanya
normal, dapat ditemukan bising sistolik dini pendek yang mungkin didahului
early systolic click. Ditemukan pula bising pansistolik yang biasanya
keras disertai getaran bising dengan pungtum maksimum di sela iga III-IV garis
parasternal kiri dan menjalar ke sepanjang sternum kiri, bahkan ke seluruh
prekordium.
o DSV Sedang. Gejala timbul pada masa bayi berupa sesak
napas saat minum atau memerlukan waktu lebih lama/tidak mampu menyelesaikan
makan dan minum, kenaikan berat badan tidak memuaskan, dan sering menderita
infeksi paru yang lama sembuhnya. Infeksi paru ini dapat mendahului terjadinya
gagal jantung yang mungkin terjadi pada umur 3 bulan. Bayi tampak kurus dengan
dispnu, takipnu, serta retraksi. Bentuk dada biasanya masih normal. Pada pasien
yang besar, dada mungkin sudah menonjol. Pada auskultasi terdengar bunyi getaran
bising dengan pungtum maksimum di sela iga III-IV garis parasternal kiri yang
menjalar ke seluruh prekordium.
o DSV Besar. Gejala dapat timbul pada masa neonatus. Pada
minggu I sampai III dapat terjadi pirau kiri ke kanan yang bermakna dan sering
menimbulkan dispnu. Gagal jantung biasanya timbul setelah minggu VI, sering
didahului infeksi saluran napas bawah. Bayi sesak napas saat istirahat, kadang
tampak sianosis karena kekurangan oksigen akibat gangguan pernapasan. Gangguan
pertumbuhan sangat nyata. Biasanya bunyi jantung masih normal, dapat didengar
bising pansistolik, dengan atau tanpa getaran bising, melemah pada akhir sistolik karena terjadi
tekanan sistolik yang sama besar pada kedua ventrikel. Bising mid-diastolik di
daerah mitral mungkin terdengar akibat flow murmur pada fase pengisian
cepat.
Tindakan imunisasi pada semua jenis penyakii
jantung bawaan harus dilakukan seperti pada anak sehat, dan bila terjadi infeksi
saluran napas diatasi dengan pemberian antibiotik dini dan
adekuat.
Pada DSV besar dapat terjadi perubahan
hemodinamik dengan penyakit vaskular paru/sindrom Eisenmenger. Pada fase
peralihan antara pirau kiri ke kanan dan kanan ke kiri, seringkali pasien tampak
lebih aktif, dengan toleransi latihan yang relatif lebih baik dibanding
sebelumnya. Saat terjadi pirau terbalik dari kanan ke kiri, pasien tampak
sianotik dengan keluhan dan gejala yang lebih berat dibanding sebelumnya. Anak
gagal tumbuh, sianotik, dengan jari-jari tabuh (clubbing fingers). Dada
kiri membonjol dengan peningkatan aktivitas ventrikel kanan yang hebat. Bunyi
jantung I normal, akan tetapi bunyi jantung II mengeras dengan split yang
sempit. Bising yang sebelumnya jelas menjadi berkurang intensitasnya; kontur
bising yang semula pansistolik berubah menjadi ejeksi sistolik. Tak jarang
bising menghilang sama sekali. Hati menjadi teraba besar akibat bendungan
sistemik, namun edema jarang ditemukan.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan foto dada pasien dengan DSV kecil
biasanya memperlihatkan bentuk dan ukuran jantung yang normal dengan
vaskularisasi paru normal atau hanya sedikit meningkat. Pada defek sedang,
tampak kardiomegali sedang dengan konus pulmonalis yang menonjol, peningkatan
vaskularisasi paru, serta pembesaran pembuluh darah di sekitar hilus. Pada defek
besar tampak kelainan yang lebih berat, dan pada defek besar dengan hipertensi
pulmonal atau sindrom Eisenmenger gambaran vaskularisasi paru meningkat di
daerah hilus namun berkurang di perifer.
Penilaian EKG pada bayi dan anak pada penyakit
apa pun harus dilakukan dengan hati-hati karena nilai normal sangat bergantung
pada umur pasien. Pada bayi dan anak dengan defek kecil gambaran EKG sama sekali
normal atau sedikit terdapat peningkatan aktivitas vertrikel kiri. Gambaran EKG
pada neonatus dengan defek sedang dan besar juga normal, namun pada bayi yang
lebih besar serta anak pada umumnya menunjukkan kelainan.
Pemeriksaan ekokardiografi, yang pada saat ini
hanya dapat dilakukan di tempat-tempat tertentu dengan tenaga ahli yang masih
sangat terbatas, perlu untuk menentukan letak serta ukuran defek septum
ventrikel di samping untuk menentukan kelainan penyerta.
Kateterisasi jantung dilakukan pada kasus DSV
sedang atau besar untuk menilai besarnya pirau (flow ratio) yaitu
perbandingan antara sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik. Operasi harus
dilakukan bila rasio tersebut sama dengan atau lebih besar dari
2.
Penatalaksanaan
Pasien dengan defek kecil tidak memerlukan
pengobatan apapun, kecuali pemberian profilaksis terhadap terjadinya endokarditis infektif terutama bila akan dilakukan
tindakan operatif di daerah rongga mulut atau tindakan pada traktus
gastrointestina/urogenital. Tidak diperlukan pembatasan aktivitas pada pasien
dengan defek kecil, namun perlu dipertimbangkan pada defek yang sedang dan besar
sesuai dengan derajat keluhan yang timbul. Gagal jantung pada pasien dengan
defek septum ventrikel sedang atau besar biasanya diatasi dengan digoksin (dosis
rumat 0,01 mg/kgBB/hari, dalam 2 dosis), kaptopril (ACE inhibitor), dan
diuretik seperti furosemid atau spironolakton.
Tidak semua pasien dengan DSV harus dioperasi.
Tindakan operasi terindikasi pada kasus-kasus dengan gejala klinis yang menonjol
terutama pada DSV sedang atau besar yang tidak mempunyai respons yang baik
terhadap pengobatan. Oleh karena itu diperlukan pemantauan klinis yang seksama
dan cermat terhadap pasien DSV sebelum mengirim pasien tersebut ke ahli bedah
jantung. Selain itu yang sangat penting adalah memberikan penjelasan yang benar
dan hati-hati kepada orang tua pasien mengenai perjalanan penyakit dan
komplikasi yang mungkin terjadi.
Prognosis
Kemungkinan penutupan spontan defek kecil
cukup besar, terutama pada tahun pertama kehidupan. Kemungkinan penutupan
spontan sangat berkurang setelah pasien berusia 2 tahun, dan umumnya tidak ada
kemungkinan lagi di atas usia 6 tahun. Secara keseluruhan penutupan spontan
berkisar 40 - 50% kasus.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !