Defek Septum Atrium - FR 123 NT
Headlines News :
Home » » Defek Septum Atrium

Defek Septum Atrium

Written By Unknown on Selasa, 14 Agustus 2012 | 00.26

Defek septum atrium (DSA) adalah kelainan anatomik jantung akibatkan terjadinya kesalahan pada jumlah absorbsi dan proliferasi jaringan pada tahap perkembangan pemisahan rongga atrium menjadi atrium kanan dan atrium kiri. Defek septum atrium merupakan lebih-kurang 10% dari seluruh PJB. Kelainan ini lebih sering ditemukan pada anak perempuan dibanding pada anak lelaki (rasio perempuan : lelaki = 1,5 sampai 2:1 ).

Hemodinamik
Akibat adanya celah patologis antara atrium kanan dan atrium kiri, pasien dengan defek septum atrium mempunyai beban pada sisi kanan jantung, akibat pirau dari atrium kiri ke atrium kanan. Beban tersebut merupakan beban volume (volume overload).
Manifestasi Klinis
Sebagian besar asimtomatik, terutama pada bayi dan anak kecil. Sangat jarang ditemukan gagal jantung pada defek septum atrium. Bila pirau cukup besar, pasien mengalami sesak napas, sering mengalami infeksi paru, dan berat badan akan sedikit kurang. Jantung umumnya normal atau hanya sedikit membesar dengan pulsasi ventrikel kanan teraba. Komponen aorta dan pulmonal bunyi jantung II terbelah lebar (wide split) yang tidak berubah saat inspirasi maupun ekspirasi (fixed split). Pada defek sedang sampai besar bunyi jantung I mengeras dan terdapat bising ejeksi sistolik. Selain itu terdapat bising diastolik di daerah trikuspid akibat aliran darah yang berlebihan melalui katup trikuspid pada fase pengisian cepat ventrikel kanan.
Pemeriksaan Penunjang
Pada defek dengan pirau yang bermakna, foto toraks AP menunjukkan atrium kanan yang menonjol dan konus pulmonalis yang menonjol. Jantung biasanya hanya sedikit membesar dengan vaskularisasi paru yang bertambah sesuai dengan besarnya pirau.

Pada elektrokardiogram tampak gambaran right bundle branch block (RBBB). Pada jenis defek septum atrium sekundum terdapat deviasi sumbu QRS ke kanan, yang membedakan dari jenis defek primum yang memperlihatkan deviasi sumbu ke kiri. Dapat pula terdapat blok AV derajat I (pemanjangan interval PR) dan hipertrofi ventrikel kanan.

Seperti pada kelainan jantung bawaan lainnya, pemeriksaan ekokardiografi berguna untuk menentukan letak dan besar septum serta kemungkinan kelainan anatomis yang dapat menyertai. Kateterisasi tidak perlu dilakukan kecuali ada tanda-tanda hipertensi pulmonal.

Penatataksanaan
Pengobatan definitif adalah operasi penutupan defek pada usia 4-5 tahun. Pasien pascabedah tidak memerlukan tindakan profilaksis terhadap endokarditis infektif. Pada defek tertentu dapat dilakukan penutupan dengan kateterisasi jantung, dilanjutkan dengan antibiotik profilaksis selama 6-9 bulan.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : nofull
Powered by fren
Copyright © 2012. FR 123 NT - All Rights Reserved
Template Design by Callysta Zahrani Published by FR 123 NT