Sepsis pada Neonatus - FR 123 NT
Headlines News :
Home » » Sepsis pada Neonatus

Sepsis pada Neonatus

Written By Unknown on Selasa, 14 Agustus 2012 | 00.58

Faktor Risiko
Prematuritas dan BBLR, ketuban pecah dini (>18 jam), demam intrapartum maternal (>37,5°C), leukositosis maternal (> 18.000/ul), korioamnionitis, resusitasi saat lahir, dll.

Manifestasi Klinis
  • Umum: panas, hipotermia, tampak tidak sehat, malas minum, letargi, sklerema
  • Saluran cerna: distensi abdomen, anoreksia, muntah, diare, hepatomegali
  • Saluran napas: apnu, dispnu, takipnu, retraksi, napas cuping hidung, merintih, sianosis
  • Sistem kardiovaskular: pucat, sianosis, kutis marmorata, kulit lembab, hipotensi, takikardia, bradikardia
  • Sistem saraf pusat: iritabilitas, tremor, kejang, hiporefleksi, malas minum, pernapasan tidak teratur, ubun-ubun membonjol, high pitched cry
  • Hematologi: ikterus, splenomegali, pucat, petekie, purpura, perdarahan

Pemeriksaan Penunjang
Bila sindrom klinis mengarah ke sepsis, perlu dilakukan evaluasi sepsis secara menyeluruh. Hal ini termasuk biakan darah, pungsi lumbal, analisis dan kultur urin, serta foto dada. Diagnosis sepsis ditegakkan dengan ditemukannya kuman pada biakan darah. Pada pemeriksaan darah tepi dapat ditemukan neutropenia dengan pergeseran ke kiri (imatur total seri granulosit > 0.2). Selain itu dapat dijumpai pula trombositopenia. Adanya peningkatan reaktas fase akut seperti C-reactive protein (CRP) memperkuat dugaan sepsis. Diagnosis sebelum terapi diberikan (sebelum hasil kultur positif) adalah tersangka sepsis.

Penatalaksanaan
  • Suportif. Lakukan monitoring cairan, elektrolit, dan glukosa; berikan koreksi jika terjadi hipovolemia, hiponatremia; hipokalsemia, dan hipoglikemia. Bila terjadi SIADH (syn­drome of  inappropriate antidiuretic hormone), batasi cairan. Atasi syok, hipoksia, dan asidosis-metabolik. Awasi adanya hiperbilirubinemia, lakukan transfusi tukar bila perlu. Pertimbangkan nutrisi parenteral bila pasien tidak dapat menerima nutrisi enteral.
  • Kausatif. Antibiotik diberikan sebelum kuman penyebab diketahui. Biasanya digunakan golongan penisilin seperti ampisilin ditambah aminoglikosida seperti gentamisin. Pada sepsis nosokomial antibiotik diberikan dengan mempertimbangkan flora di ruang perawatan, namun sebagai terapi inisial biasa diberikan vankomisin dan aminoglikosida atau sefalosporin generasi ketiga. Setelah didapat hasil biakan dan uji sensirivitas, diberikan antibiotik yang sesuai. Terapi dilakukan selama 10-14 hari. Bila terjadi meningitis antibiotika diberikan selama 14-21 hari dengan dosis sesuai untuk meningitis. (lihat topik Meningitis Bakterial)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : nofull
Powered by fren
Copyright © 2012. FR 123 NT - All Rights Reserved
Template Design by Callysta Zahrani Published by FR 123 NT