Batu Saluran Kemih - FR 123 NT
Headlines News :
Home » » Batu Saluran Kemih

Batu Saluran Kemih

Written By Unknown on Selasa, 14 Agustus 2012 | 00.48

Etiologi
Teori pembentukan batu:
a.       Teori inti (nukleus): kristal dan benda asing merupakan tempat pengendapan kristal pada urin yang sudah mengalami supersaturasi.
b.      Teori matriks: matriks organik yang berasal dari serum atau protein-protein urin memberikan kemungkinan pengendapan kristal.
c.       Teori inhibitor kristalisasi: beberapa substansi dalam urin menghambat terjadinya kristalisasi, konsentrasi yang rendah atau absennya substansi ini memungkinkan terjadinya kristalisasi.
Pembentukan batu membutuhkan supersaturasi di mana supersaturasi itu bergantung pada pH urin, kekuatan ion, konsentrasi cairan, dan pembentukan kompleks.

Batu kalsium dapat disebabkan oleh:
o       Hiperkalsiuria absorptif: gangguan metabolisme yang menyebabkan absorpsi usus yang berlebihan juga pengaruh vitamin D dan hiperparatiroidi.
o       Hiperkalsiuria renalis: kebocoran pada ginjal.

Batu oksalat dapat disebabkan oleh:
o       Primer autosomal resesif.
o       Ingesti-inhalasi: vitamin C, ethylen glycol, methoxyflurane, anestesi
o       Hiperoksalouria enternik: inflamasi saluran pencernaan, reseksi usus halus, bypass jejunoileal, sindrom malabsorpsi.

Batu asam urat dapat disebabkan oleh:
o       Makanan yang banyak mengandung purin.
o       Pemberian sitostatik pada pengobatan neoplasma.
o       Dehidrasi kronis.
o       Obat-obatan: tiazid, lasix, salisilat.

Manifestasi Klinis
Gejala dan tandanya bergantung pada lokasi batu. Pasien dengan batu ginjal akan merasa pegal dan kolik pada daerah sudut kostovertebralis (costovertebra angle = CVA). Pada pemeriksaan fisis didapatkan nyeri tekan dan nyeri ketok CVA. Bila terjadi hidronefrosis akan teraba adanya massa. Dapat terjadi infeksi dan bila terjadi sepsis akan demam, menggigil serta apatis. Gejala traktus digestivus seperti nausea, vomitus dan distensi abdomen dapat terjadi karena ileus paralitik. Hematuria dapat terjadi secara mikro (90%) atau makro (10%).

Pada pasien dengan batu ureter terdapat rasa nyeri mendadak yang disebabkan batu yang lewat, rasa sakit berupa rasa pegal di CVA atau kolik yang menjalar ke perut bawah sesuai lokasi batu dalam ureter. Pada pria rasa sakit akan menjalar ke testis bila batu di ureter proksimal atau ke vulva pada wanita dan ke skrotum pada batu di ureter distal. Dapat pula terjadi gangguan traktus digestivus. Bila batu sudah menetap di ureter hanya ditemukan rasa pegal di CVA karena bendungan. Pasien yang mengalami kolik tampak gelisah dan kulitnya basah dan dingin. Pada pemeriksaan fisis ditemukan nyeri tekan dan nyeri ketok CVA, spasme otot-otot abdomen, testis hipersensitif, dan skrotum hipersensitif. Bila batu menetap di ureter hanya ditemukan nyeri tekan dan nyeri ketok atau tidak ditemukan kelainan sama sekali.

Pada pasien dengan batu buli-buli terdapat gejala miksi yang lancar tiba-tiba terhenti dan terasa sakit yang menjalar ke penis. Miksi yang berhenti itu dapat lancar kembali bila posisi diubah. Bila hal ini terjadi pada anak-anak, mereka akan berguling-guling dan menarik-­narik penisnya. Bila terjadi infeksi ditemukan tanda-tanda sistitis hingga hematuria. Pada pemeriksaan fisis ditemukan nyeri tekan supra simfisis karena infeksi atau teraba masa karena retensio urin. Hanya batu yang besar yang dapat diraba bimanual.

Pasien dengan batu t.tretra dapat mengalami miksi yang tiba-tiba berhenti disertai rasa sakit yang hebat pada glans penis, batang penis, perineum dan rektum. Rasa sakit dapat membimbing ke arah lokasi di mana batu tertahan dalam uretra:
o       Glans penis - fosa navikularis
o       Uretra anterior - lokasi batu
o       Perineum dan rektum - bulbus uretra dan uretra pars prostatika.

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratoritun darah yang sebaiknya dilakukan adalah pemeriksaan darah perifer lengkap dan fungsi ginjal.

Pada pemeriksaan urinalisa bila pH > 7,6 biasanya ditemukan kuman urea splitting yang menyebabkan batu anorganik sedangkan pH asam menyebabkan batu organik (batu asam urat). Dapat pula ditemukan sedimen, hematuria mikroskopik (90%), dan bila terjadi infeksi leukosit akan meningkat. Pemeriksaan untuk mencari penyebab antara lain dapat diukur ekskresi Ca, fosfor, asam urat dalam urin 24 jam.

Pada pemeriksaan BNO-IVP terlihat lokasi, ukuran, jumlah batu dan melihat adanya bendungan. Urutan dari yang paling radio opak hingga radiolusen pada BNO adalah: kalsium fosfat, kalsium-oksalat, magnesium amonium fosfat, sistin, asam urat, dan xantin. Pada batu buli-buli tampak susunan batu berlapis-lapis seperti bawang, terletak di garis tengah, dan bila ada pembesaran prostat maka batu terletak lebih tinggi.

Pada gangguan fungsi ginjal, IVP tidak dilakukan sehingga dilakukan retrograd pielografi atau bila hasil pielografi retrograd tidak memadai dilanjutkan dengan pielografi anterograd

Pemeriksaan radiologis lain yang dapat menunjang antara lain USG, CT scan, MRI, atau nuclear scintigraphy yang dapat mengidentifikasi batu yang kecil yang sulit diidentifikasi dengan cara konvensional.

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan dapat dengan:
o       Operasi terbuka
o       Operasi endoskopik (PNCL, URS-Lithotripsy, litotripsi mekanik, dll), atau
o       Extra Corporeal Shockwave Lithotripsy
Terapi konservatif dengan pemberian diuretik hanya dilakukan pada batu ureter yang berukuran diameter < 5 mm dengan hidronefrosis ringan yang nyeri koliknya sudah diatasi.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : nofull
Powered by fren
Copyright © 2012. FR 123 NT - All Rights Reserved
Template Design by Callysta Zahrani Published by FR 123 NT