Ablasi Retina - FR 123 NT
Headlines News :
Home » » Ablasi Retina

Ablasi Retina

Written By Unknown on Selasa, 07 Agustus 2012 | 01.42

Ablasi retina adalah suatu keadaan terpisahnya lapisan sensoris retina dari lapisan epitel pigmen retina.

Etiologi 
Ablasi dapat terjadi secara spontan atau sekunder setelah trauma. Akibat adanya robekan pada retina, cairan masuk ke belakang dan mendorong retina (regmatogen), atau terjadi penimbunan eksudat di bawah retina sehingga retina terangkat (nonregmatogen), atau tarikan jaringan parut pada badan kaca (traksi}. Penimbunan eksudat terjadi akibat penyakit koroid, misalnya yang terjadi pada skleritis, koroiditis, tumor retrobulbar, uveitis, dan toksemia gravidarum. Jaringan parut pada badan kaca dapat disebabkan diabetes melitus proliferatif, trauma, infeksi, atau pascabedah.

Faktor Predisposisi
Mata dengan miopia tinggi, pasca retinitis, ekstraksi katarak, dan retina yang memperlihatkan degenerasi di perifer.

Manifestasi Klinis
Tabir yang menutupi penglihatan dan seperti melihat pijaran api. Penglihatan menurun secara bertahap sesuai daerah yang terkena. Penglihatan sentral akan terganggu setelah makula terkena.

Pemeriksaan Penunjang
Pada funduskopi terlihat retina yang terangkat berwarna pucat dan adanya robekan retina yang berwarna merah. Paling sering ditemukan di daerah temporal superior. Bila bola mata bergerak akan terlihat robekan retina bergoyang, terdapat defek aferen pupil, tekanan bola mata rendah. Bila tekanan bola mata meningkat, berarti telah terjadi glaukoma neovaskular pada ablasi yang lama.

Penatalaksanaan
Dirujuk segera ke dokter spesialis mata. Terapi ditujukan untuk menghindari robekan lebih lanjut dengan memperhatikan penyebabnya, misalnya dengan fotokoagulasi laser, krioterapi, retinopexy pneumatic, dan sebagainya. Bila terjadi akibat tarikan jaringan parut, dilakukan vitrektomi, scleral buckling, atau injeksi gas intraokular.

Prognosis
Tanpa pengobatan, retina akan terlepas total dalam 6 bulan. Sekitar 80% kasus tanpa komplikasi dapat disembuhkan dengan satu kali operasi, 15% memerlukan operasi kedua, dan sisanya tidak berhasil disembuhkan. Prognosis lebih buruk bila mengenai makula atau jika telah berlangsung lama. Sekitar 2-25% dari kasus ablasi retina spontan terjadi bilateral.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : nofull
Powered by fren
Copyright © 2012. FR 123 NT - All Rights Reserved
Template Design by Callysta Zahrani Published by FR 123 NT