Skleritis
Skleritis adalah radang kronis granulomatosa
pada sklera yang ditandai dengan desktruksi kolagen, infiltrasi sel dan
vaskulitis. Biasanya bilateral dan lebih sering terjadi pada wanita.
Etiologi
Sebagian besar disebabkan reaksi
hipersensitivitas tipe III dan IV yang berkaitan dengan penyakit
sistemik.
Rasa sakit berat yang menyebar ke dahi, alis,
dan dagu secara terus-menerus, mata merah berair, fotofobia, dan penglihatan
menurun. Terlihat sklera bengkak, konjungtiva kemosis, injeksi sklera profunda,
dan terdapat benjolan berwarna sedikit lebih biru jingga. Sering terjadi bersama
iritis atau siklitis dan koroiditis anterior.
Keratitis perifer,
glaukoma, granuloma subretina, uveitis, ablasi retina
eksudatif, proptosis katarak, hipermetropia dan keratitis sklerotikan.
Dengan penetesan epinefrin 1:1.000 atau
fenilefrin 10% tidak akan terjadi vasokonstriksi. Pemeriksaan foto rontgen
orbita dilakukan untuk menghilangkan kemungkinan adanya benda asing, juga dapat
dilakukan pemeriksaan imunologi serum.
Dengan antiinflamasi nonsteroid sistemik
berupa indometasin 50-100 mg/hari atau ibuprofen 300 mg/hari, biasanya terjadi
penurunan gejala dengan cepat. Bila tidak ada reaksi dalam 12 minggu, harus
diberikan terapi steroid sistemik dosis tinggi, misalnya prednisolon 80 mg/
hari, dan diturunkan dalam 2 minggu sampai dosis pemeliharaan 10 mg/hari. Dapat
pula dipakai obat-obatan imunosupresif. Steroid topikal tidak efektif tapi
mungkin berguna untuk edema dan nyeri. Jika penyebabnya infeksi, harus diberikan
antibiotik yang sesuai. Pembedahan diperlukan bilaterjadi perforasi
kornea.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !