Blefaritis - FR 123 NT
Headlines News :
Home » » Blefaritis

Blefaritis

Written By Unknown on Senin, 30 Juli 2012 | 00.11

Blefaritis adalah radang pada kelopak dan/atau tepi kelopak.
Etiologi
Infeksi atau alergi yang biasanya berjalan kronik atau akibat disfungsi kelenjar Meibom. Alergi dapat disebabkan debu, asap, bahan kimia iritatif, atau bahan kosmetik. Infeksi oleh bakteri disebabkan Stafilokok, Streptococcus alpha atau beta hemolyticus, Pneumokok, Pseudomonas, Demodex folliculorum, hingga Pityrosporum ovale yang menyebabkan blefaritis seboroik. Infeksi oleh virus disebabkan Herpes zoster, Herpes simpleks, Vaksinia, dan sebagainya, sedangkan oleh jamur dapat menyebabkan infeksi superfisial atau sistemik.
Manifestasi Klinis
Kelopak mata merah, bengkak, sakit, gatal, eksudat lengket bergantungan pada bulu mata, dan epifora. Sering disertai konjungtivitis, keratitis, hordeolum, dan kalazion. Pada laki-laki lanjut usia biasanya terjadi blefaritis seboroik dengan keluhan mata kotor, panas, eksudat berminyak, dan rasa kelilipan.

Komplikasi
Trikiasis, hordeolum, kalazion, keratitis, madarosis, dan konjungtivitis.

Pemeriksaan Penunjang
Dilakukan pemeriksaan mikrobiologi untuk mengetahui penyebabnya.

Penatalaksanaan
Bersihkan dengan garam fisiologis hangat dan antibiotik yang sesuai. Pada blefaritis sering diperlukan kompres hangat. Pada infeksi ringan, diberi antibiotik lokal sekali sehari pada kelopak dan kompres basah dengan asam borat. Bila terjadi blefaritis menahun, maka dilakukan manual kelenjar Meibom untuk mengeluarkan nanah.

Pada blefaritis seboroik, kelopak harus dibersihkan dengan kapas lidi hangat, soda bikarbonat, atau nitras argenti 1%. Dapat digunakan salep sulfonamid untuk aksi keratolitiknya. Kompres hangat selama 5-10 menit, tekan kelenjar Meibom dan bersihkan dengan sampo bayi. Diberikan antibiotik lokal, prednisolon 0,125% dua kali sehari, dan antibiotik sistemik, tetrasiklin 2 x 250 mg atau eritromisin 3 x 250 mg atau sesuai dengan hasil kultur.
http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSmXJy12oYBFy8ym3Nx4GTwBnQmYmPrAc3fZjOTEeqW0bWSdoQWxdACdzwXnw
Pengobatan pada infeksi virus bersifat simtomatik, antibiotik diberikan bila terdapat infeksi sekunder.

Bila disebabkan jamur, infeksi superfisialis diobati dengan griseofulvin 0,5-1 gram sehari dengan dosis tunggal atau dibagi dan diteruskan sampai 1-2 minggu setelah gejala menurun. Bila disebabkan Kandida diberikan nistatin topikal 100.000 unit per gram. Pada infeksi jamur sistemik, bila disebabkan Aktinomises atau Nokardia diobati dengan sulfonamid, penisilin, atau antibiotik spektrum luas. Amfoterisin B diberikan untuk histo­plasmosis, sporotrikosis, aspergilosis, dan lainnya, dimulai dengan 0,05-0,1 mg/kg BB secara intravena lambat selama 6-8 jam dalam dekstrosa 5%. Dosis dinaikkan sampai 1 mg/kg BB, namun total tidak boleh lebih dari 2 gram. Pengobatan diberikan setiap hari selama 2-3 minggu atau sampai gejala berkurang. Hati-hati karena toksik terhadap ginjal.

Pada blefaritis akibat alergi dapat diberikan steroid lokal atau sistemik, namun harus dicegah pemakaian lama. Untuk mengurangi gatal, berikan antihistamin.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : nofull
Powered by fren
Copyright © 2012. FR 123 NT - All Rights Reserved
Template Design by Callysta Zahrani Published by FR 123 NT