Konjungtivitis sika atau konjungtivitis
dry eyes adalah suatu keadaan keringnya permukaan konjungtiva akibat
berkurangnya sekresi kelenjar lakrimal.
Etiologi
Terjadi pada penyakit-penyakit yang
menyebabkan defisiensi komponen lemak air mata, kelenjar air mata, musin, akibat
penguapan berlebihan, atau karena parut kornea atau hilangnya mikrovili kornea.
Bila terjadi bersama artritis reumatoid dan
penyakit autoimun lain, disebut sebagai sindrom Sjogren.
Manifestasi
Klinis
Gatal, mata seperti berpasir, silau, dan
penglihatan kadang-kadang kabur. Terdapat gejala sekresi mukus yang berlebihan,
sukar menggerakkan kelopak mata, mata tampak kering, dan terdapat erosi kornea.
Pada pemeriksaan terdapat edema konjungtiva bulbi, hiperemis, menebal, dan
kusam. Kadang terdapat benang mukus kekuning-kuningan pada forniks konjungtiva
bawah. Keluhan berkurang bila mata dipejamkan.
Pemeriksaan
Penunjang
Dilakukan uji Schirmer dan dinyatakan
abnormal bila kurang dari 5 mm dalam 5 menit, ragu-ragu bila berada di antara
10-15 mm. Bila sebelumnya diberikan anestetik topikal akan berkurang sedikit
hasilnya.
Komplikasi
Ulkus kornea,
infeksi sekunder oleh bakteri, parut kornea, dan neovaskularisasi
kornea.
Penatalaksanaan
Diberikan air mata buatan seumur hidup dan
diobati penyakit yang mendasarinya. Sebaiknya diberikan air mata buatan tanpa
zat pengawet karena bersifat toksik bagi kornea dan dapat menyebabkan reaksi
idiosinkrasi. Dapat dilakukan terapi bedah untuk mengurangi drainase air mata
melalui oklusi pungtum dengan plug silikon atau plug
kolagen.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !